EKSIBISIONISME

Posted: Minggu, 29 Mei 2011 by smarters06 in Label:
0

Penampilan mencerminkan sikap, begitu kata psikolog. Ya, baik sikap, kepribadian atau karakter seseorang memang bisa dilihat bagaimana dia menampilkan dirinya. Koq bisa? Ya bisa saja. Sebab, masih kata para psikolog, penampilan adalah refleksi paling real dari watak asli seseorang. Tidak hanya itu, penampilan seseorang juga bisa mencerminkan cara berfikir, status sosial, dan bahkan tingkat moralitas religiusnya. (Tentu saja yang terakhir itu tidak mutlak), sebab yang akai baju gamis/koko belum tentu bermoral tinggi seperti juga yang memakai baju lusuh belum tentu bermoral bejat. Terlalu naif menilai seseorang hanya dari cara berpakaiannya.

Kenal Mahatama Ghandi?? Pemimpon besar India itu kerap memakai celana kolor sehingga oleh Churcill (Perdana Menteri Britania Raya), ia pernah disebut “si fakir bugil”. Tapi kemudian dunia mengakuinya sebagai pemimpin yang amat bersahaja, dan dalam kebersahajaanya itu,  ia menyimpan cinta, yang kemudian meruntuhkan kolonialisme Inggris di India. Atau tengok juga pemimpin lain yang ber-jas safari dengan jam tangan Rolex melingkar di lengannya dan mungkin dengan cerutu di bibirnya, kebanyakan kita tahu, lewat sejarah, jenis manusia macam apa mereka ini. Begitulah, busana dan penampilan fisik bias menjadi cermin keperibadian. Meski, sekali lagi, tidak mutlak.

Ngga hanya itu, busana pun bisa menjadi indicator tingkat moralitas suatu zaman. Di tahun 70-an ketika rock n roll menggila, banyak orang memakai baju ala hippies, busana yang “in” saat itu adalah busana yang mendobrak formalitas dan bahkan etika. Dan kemudian kita tahu, saat itu memang terjadi revolusi etika. Anak2 muda saat itu mengekspresikan kekecewaan mereka terhadap kesopanan yang kaku dengan memakai baju2 yang sama sekali nggak formal. 

Lalu sekarang, hal itui kembali terulang, meski dengan konteksyang sama sekali lain. Sudah bukan rahasia lagi kalau teman2 gadis kita mulai berani mebuka paha, ketiak bahkan pusar mereka. Baju2 super ketat menjadi komoditas yang paling laku dan digemari. Konon, dengan dada dan pinggul yag menonjol keluar, dengan pusar yang terbuka, mereka lebih merasa PeDe. Barangkali kita kudu bertanya kpd psikolog, apa hubungannya antara aurat dan rasa PeDe?? Yang pasti, baju2 ketat dan terbuka yang dipakai mirip karung beras BULOG atau “leupeut” mencerminkan seperti apa karakter orang yang memakainya.

Mereka yang memakai pakaian ketat dan terbuka dengan dada dan pinggul yang menyembul seperti bisul atau yang terbuka ketiak dan pusarnya, setidaknya mengidap penyakit yang dalam psikologi disebut mencintai diri sendiri secara berlebihan. Mereka menyukai bentuk tubuhnya dan berharap orang lain juga menyukainya. Karena itu mereka memakai pakaian yang bisa mencetak dengan jelas bentuk tubuh mereka. Kedua, mereka juga mengidap eksibisionisme, penyakit kejiwaan yang membuat orang merasa senang jika membuka aurat di depan umu. Kalau ada yang membuka aurat di kamar mandi, itu bukan eksibisionisme karena tempat dan kondisinya tepat. Tapi kalau ada yang sengaja membuka dan memamerkan ketiak, paha, pusar dan dada di mall2 atau tempat umum lainnya, tidak diragukan lagi, mereka itu mengidap penyakit jiwa.

DUA EKOR SAPI DAN IDEOLOGI

Posted: by smarters06 in Label:
0

Anda punya 2 ekor sapid an apa yang akan terjadi dengan sapi2 anda tergantung dari ideology yang berlaku,,,

FEODALISME : Anda punya 2 ekor sapid an penguasa akan mengambil susunya

SOSIALISME : Pemerintah akan mengambil sapi anda, meletakkannya dengan sapi2 mirik orang lain, Anda diharuskan meme;lihara sapi2 tersebut dan pemerintah akan member anda susu sesuai kebutuhan

KOMUNISME : Anda punya 2 ekor sapi, semua tetangga akan ikut memeliharanya dan susu yang dihasilkan dibagi rata

FASISME : anda punya 2 ekor sapi, semua biaya pemeliharaan dibayar pemerintah, kemudian menjual susunya kepada Anda

DIKTATORIAN : Anda punya 2 ekor sapi, pemerintah mengambil keduanya dan membunuh anda

MILITERIANISME : pemerintah mengambil kedua sapi anda dan memanggil anda untuk mengikuti wajib militer

DEMOKRASI : Pemerintah menjanjikan member 2 ekor sapi jika Anda memilih partainya. Ketika pemilu selesai, presiden terpilih dituduh terlibat “sapi politik” dan media massa menyebutnya “SAPIGATE”

KAPITALISME : Anda punya 2 ekor sapi (betina), anda jual seeokr dan hasilnya dibelikan sapi jantan

ENVIRONMENTALISME : Anda punya 2 ekor sapi, pemerintah melarang anda mengambil susunya ataupun membunuh mereka

FEMINISME : Anda punya 2 ekor sapi betina, mereka menikah dan mengadopsi anak sapi

Kaligrafi Nama (II)

Posted: Rabu, 18 Mei 2011 by smarters06 in Label:
0

Untuk yg berminat pesan silahkan pesan di fb ; jmujahidin.sajs@gmail.com
atau follow di @JMujahidin

Yoga Irwansyah

Siti Zubaedah

Jaja Mujahidin Al-Baehaqy

Imam Aminudin Ramdani

Ronaningsih

segera kirim nama Anda...^^

Kaligrafi Nama

Posted: Selasa, 17 Mei 2011 by smarters06 in Label:
0

Berikut adalah contoh2 kaligrafi Nama,,
Bagi yang berminat utk pesan, silahkan hubungi di fb : jmujahidin.sajs@gmail.com

Dibaca: Galih Fitri

Dibaca: Galih Azka Avicenna Raka

Dibaca: Ike Rrahmawati

Dibaca; Sukmawan Akhsan

Ga' semua harus dikasih judul

Posted: Minggu, 13 Maret 2011 by smarters06 in Label:
1

“Cara memahami hidup ada dua; menganggap semua kejadian adalah mukjizat, atau menganggap ga’ ada mukjizat dalam hidup”.
(Kamar Kost, Minggu Kliwon 2011)

Teringat kembali (nyengir-mode on) ketika ada Ibu Dosen yang menanggapi romansa sakit hati anak didiknya ditinggalkan kekasih hati...... “Jadi pengen ketawa melihat anak2 sekarang, betapa mereka terlihat sangat sakit hati, kecewa, bahkan ada yang nangis ketika putus cinta _ bahkan ada yg sempet ingin bunuh diri. Padahal pas dulu saya abg (juga) memang sakiiiittt bgt ketika mengalaminya”.

Yarp! Memang terkadang sesuatu yang menyedihkan akan terasa indah untuk dikenang pada saatnya; Saat kita tidak lagi berlarut dengan kesedihan itu, saat kita sudah menapakkan kaki kita dalam phase lain yang “beda ayah beda ibu”.

Masalahnya skrg adalah.. bagaimana kita harus melewati kesedihan, melewati kerikil tajam untuk mencoba menapak karpet merah, melewati isak tangis berlarut untuk kemudian tersenyum...

Menikmati semua proses adalah alternative yang terbaik menurut saya,,, nikmatilah masa kita, masa utk menangis, masa utk tertawa, masa utk bekerja keras. Karna cara kita melewati masa sekarang menentukan masa depan kita. Sederhananya begini, ketika saya harus mengalami kenyataan kehilangan uang di atm (curcol), maka saya akan berfikir “Ohhh,, begini ya rasanya kehilangan duit”. Hanya itu. Kesedihan berlarut ga bakal balikin duit itu. bukan kah ilmu seperti itu ga diajarin di SD bahkan di perguruan tinggi?

Ok, kita kembali ke cerita putus cinta, sakit hati bertemu mantan dengan “tetangga” barunya, dan cerita seputar-putar itu.... :D

Untuk yg satu ini mari kita buka kembali buku catatan pelajaran kimia kita, “ga peduli prosesnya (bentuk reaksinya), yang penting adalah hasil akhirnya (produk)”.
Ga berlebihan kalo kita mencoba jurus ini dalam kasus putus cinta, dan kasus cinta yang berkesinambungan, hehehehe

Mari kita konversi hukum kimia di atas...
“Ga’ peduli siapa mantan kita, ga peduli artis kah, model kah, pengusaha kah, atlet kah,, karna yang terpenting adalah dengan siapa akhirnya kita melewati sisa hidup kita, membesarkan anak bersama-sama, menghadiri wisuda anak kita, dan melihat lucunya cucu2 kita”.

Simpanlah mantan kita pada tempatnya. Ga peduli seberapa sayangnya dulu, ga peduli seberapa lamanya kita menggenggam tangannya dulu. Karna, “Hey, liat dong, aku juga punya gebetan baru yg lebih cakep, dan yg pasti aku sayang bgt”. Kira2 begitu bhs abg nya.. :D

Jadi... pesen saya utk kalian yg sedang dirundung duka, ga peduli masalah cinta, kerjaan, atau apalah itu,,,, ___nikmatilah masamu.

Jangan mnunggu datangnya mukjizat yang hanya turun utk para nabi ulul ‘azmi..
Dan pesen utk mantan saya_Nabila Syakieb.. “semoga kau bahagia dengan hidup barumu” (LOL)