BUNGLON Ga’ pLiN Plan

Posted: Rabu, 24 November 2010 by smarters06 in Label:
0

(Mujahidin, J.)
Tipis memang sekat antara dinamis dan plin-plan. Atau bahkan bisa dikatakan serupa tapi tak sama. Tapi tahu ga sih, kalo kita koreksi kedua istilah ini dengan melihat satu saja perbedaanya, maka kita ga bakal mengatakan “orang plin-plan bagai Bunglon”.
Tahu kenapa?
Orang plin-plan selalu mengubah dirinya (tanpa disadari) menyatu dengan lingkungannya (mungkin ga pas juga dibilang menyatu). Dia bias dikatakan ga’ punya pendirian dan yang jelas ga punya rasa percaya diri. Tentunya berbeda dengan orang dinamis; dia memang dengan sengaja mengubah dirinya atau dengan istilah lain berusaha beradaptasi dengan setiap lingkungan barunya dan mencoba menjadi bagian dari lingkungan tanpa menghilangkan jati dirinya sebagai “AKU”. Dalam sebuah buku yang lupa lagi judulnya____”Jadilah setetes air dalam sungai”.
Orang dinamis akan bisa hidup dimanapun dengan adaptasinya, berbeda dengan org plin-plan; perubahan2 yang dilakukannya justru hanya akan membuat hidupnya tersiksa.
seorang dinamis Kalo dalam lagu mungkin seperti ini :
(Owl City - The Technicolor Phase)
“I am the red in the rose, the flowers
on the blankets on your bedroom floor.
And I am the gray in the ghost that hides
with your clothes behind your closet door.
I am the green in the grass that bends back
from underneath your feet.
And I am the blue in your back alley view
where the horizon and the rooftops meet”

Seseorang pernah bertanya “Apakah Bunglon pernah merubah warnanya menjadi pink?”
Dan yang lain bertanya “kenapa Bunglon tidak merubah warnanya jadi pink saja? terlihat lebih cantik”
Tak bermakna, sebenarnya.
“Apakah tujuan bunglon merubah warna kulitnya?”
Itu baru pertanyaan tepat.

Jadi...
“SATU-SATUNYA PERBEDAAN DINAMIS DAN pLiN-pLAn ADALAH TUJUANNYA”
Apakah Anda masih mau mengatakan kalo Bunglon itu plin-plan? Atau Orang plin-plan bagai bunglon??

0 komentar: