Hakikat seorang PRIA

Posted: Kamis, 02 Desember 2010 by smarters06 in Label:
0

Apa penentu hakikat seorang PRIA? Temanku pernah bertanya-tanya.
Apakah asal-usulnya? Bagaimana ia terlahir?
Kurasa bukan. Pilihan yg dia buat yg menentukan.
“Bukan bgmn ia memulai segala sesuatunya...
...tapi bgmn ia memutuskan utk mengakhirinya”.
*Yang sepakat silahkan lanjut bacanya  (All Size and All Sex) ckckckkk
Innamal ‘amalu binniyaat. Betul bgt memang. Segala sesuatu mungkin saja tergantung niat. Tapi ternyata niat saja ga’ cukup. Kita juga kudu punya modal. Modal keahlian dan pengetahuan bagi mereka yang hendak bekerja, modal mas kawin dan lahan nafkah tentunya bagi mereka yg mo kawin. Atau mungkin modal Ganteng atau cantik bagi yg mo jadi pacarnya Hwang Mi He dan Lee Min Ho, hahaha.
Ok, kembali ke masalah pria. Ada cerita nyata, seorang laki2 dewasa (temannya Om), pernah punya seorang kekasih katakanlah, hubungan mereka sangat serius dan bahkan punya rencana untuk membesarkan anak2 mereka nantinya dalam keluarga yg bahagia. Tapi apa lacur, si wanita malah punya lelaki idaman lainnya a.k.a berselingkuh. Akhirnya hubungan mereka pun hancur dan yang menyedihkan adalah akibat trauma si laki2 berubah menjadi gay (memutuskan utk mengakhiri “kelelakiannya”).
Tentunya kalo memang dia adalah seorang PRIA, hal mamalukman (dibaca memalukan) tsb ga’ akan terjadi. Harusnya dia bersyukur dengan patah hatinya tsb, “Bagaimana hati kita bisa terbuka kalo ga’ patah awalnya” (Kahlil Gibran).
Seorang PRIA bukanlah laki2 yang ga pernah menangis atw mungkin patah hati. Tapi bagaimana dia mengakhiri tangisan tersebut dengan koreksi diri dan rasa percaya diri. Seorang PRIA kalo boleh mengadopsi status di facebook seorang teman (Vera Yulia) “A real man doesnt love million women, but he loves a woman in million ways...
”. Gw banget deh kayanya itu mah.... hihihihi
Mungkin sedikit ga’ adil kalo saya menulis tulisan ini, sedikit fair tentunya kalo seorang wanita yg menulisnya. Bukan berarti saya merasa telah mnjadi seorang PRIA tapi n.a.j.i.s juga jadi seorang WARIA. Tapi saya fikir ini hanyalah salah satu jalan evaluasi diri. Semoga saya atw kalian laki2 yg baca bisa menjadi seorang PRIA. Bagi kalian yg perempuan, semoga bisa menjadi bidadari bagi PRIA kalian.
Bagi anda yg pernah belajar sedikit banyak tentang reaksi kimia, mungkin pernah mendengar kalimat “ga peduli awalnya (bentuk reaksinya) yang penting produknya (hasil reaksi)”. Bukan berarti menghalalkan segala cara utk mncapai tujuan, tapi bisa memastikan segala sesuatunya indah pada akhirnya. Dan bukan berarti bertindak lambat dan terlambat, karna ga’ ada kosakata seperti itu dlm kamus PRIA (belum terbit sih kamusnya... :D), yg ada adalah “ya” atw “tidak”, “melakukannya” atw ‘melalaikannya”.
Singkatnya, seorang PRIA adalah eksekutor cerdas. Dia bisa mengakhiri segala sesuatu mnjadi penuh makna, menyelesaikan masalah bukan “memecahkan” masalah, mengubur luka bukan hanya menutupnya.

0 komentar: