Solusi Masalah Kelembaban dan Oksigen dengan Active Packaging

Posted: Sabtu, 01 November 2008 by smarters06 in Label:
3

Sebagai jawaban atas tuntutan untuk mengawetkan pangan secara lebih sehat kini penggunaan active packaging semakin berkembang. Active packaging (AP) merupakan kemasan yang dapat bekerja secara aktif untuk melindungi produk pangan agar tetap segar hingga ke tangan konsumen. AP sering disalah artikan sebagai pengawet, padahal AP bukanlah pengawet. AP bekerja dengan cara memodifikasi kondisi udara di dalam kemasan sehingga tercapai kondisi yang diperlukan bahan pangan untuk tetap awet.

Faktor perusak bahan/produk pangan sangat banyak, bahkan terlalu banyak untuk disebutkan satu per satu.
Dalam tulisan ini akan dijelaskan solusi yang dapat diberikan oleh AP. Secara umum terdapat dua jenis bahan AP yang sering ditemukan dalam kemasan pangan, yaitu moisture absorber (desiccant) dan oxygen absorber. Moisture absorber/desiccant adalah penyerap kelembaban yang berfungsi untuk mengatasi masalah uap air. Sedangkan oxygen absorber adalah penyerap oksigen yang berfungsi untuk mengatasi masalah dengan oksigen. Umumnya desiccant maupun oksigen absorber berbentuk sachet kecil yang aman untuk direct contact/bersentuhan langsung dengan produk pangan.

Moisture absorber/desiccant
Mengapa kelembaban perlu diatasi?
Tanpa disadari kelembaban merupakan masalah besar bagi industri pangan. Kelembaban akan menyebabkan: produk pangan kering menjadi melempem/ tidak renyah, menggumpal, bau, bahkan berjamur dan rusak.
Banyak kasus masalah kelembaban yang dialami oleh jenis produk yang berbeda-beda. Dengan mengatasi masalah kelembaban, rasa, wangi, warna dan bentuk produk pangan akan dapat dipertahankan hingga saatnya dicicipi oleh konsumen. Sumber kelembapan dapat berasal dari produk, udara dalam kemasan, dan udara yang dapat tembus masuk ke dalam kemasan melalui permukaan ataupun seal pada kemasan.

Kapan menggunakan desiccant? Desiccant umumnya digunakan untuk produk pangan kering, seperti kue kering, kerupuk, snack, biskuit, juga untuk serbuk minuman, serbuk/bubuk bahan baku pangan, dan produk produk lainnya yang mengalami masalah dengan uap air.

Jika disederhanakan, secara garis besar ada 2 (dua) jenis desiccant yaitu natural (clay) dan syntetis (silica gel). Produk desiccant syntetis (silica gel) tidak dianjurkan untuk digunakan pada produk pangan, terutama silica gel blue (biru) yang mengandung zat cobalt chloride yang dapat berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan. Silica gel lebih
cocok digunakan pada produk non-food, seperti pada sepatu, kulit, elektronik, dan lain-lain. Untuk produk natural desiccant/clay juga terdapat berbagai macam karakter karena perbedaan asal-usul dan teknologi pengolahan.
Hal ini mengakibatkan daya serap/kapasitas masing-masing desiccant natural bervariasi yang hanya dapat menyerap 5-7% local) dari berat awal hingga yang memiliki kapasitas sekitar 28-30% (DESIPAK® ex USA).

3 komentar:

  1. Unknown says:

    haloo Jaja,
    thanks ya sudah menulis artikel ini. Kemarin iseng-iseng aku menyobek isi bungkusan kecil di stoples kue, tulisannya oksigen absorber... tapi kok ternyata di dalamnya hanya ada pasir kasar...
    memang sebenarnya apa sih isi kantong kecil itu seharusnya?
    apa pasir itu bisa jadi oksigen absorber..
    thank you Jaja.

  1. dear Agnes...
    secara fisik memang spt pasir...
    oksigen abrsorber bs berbntuk silika gel yg biasanya kita gunaan pada praktikum ataupun penelitian2 di kampus pada saat nalisis kadar air.

    guna bahan tsb pada pangan (spt kue2 d toples) tntunya untuk menyerap oksigen yg ada sehingga dapat mengurangi kemungkinan pertumbuhan bakteri, jamur dan kawan2. :-)

  1. Unknown says:

    Menambah pengetahuan