0

TESIS


PROGRAM STUDI AGRONOMI
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2009


RINGKASAN

NOVIE KARDINA, Program Studi Agronomi-Program Pascasarjana, Universitas Jenderal Soedirman, Analisis Produktivitas Agroindustri Kecil Penyulingan Minyak Nilam (Pogostemon cablin Benth) Di Kabupaten Banyumas Jawa Tengah, Komisi Pembimbing, Ketua: Dr. Ir. Tri Yanto, M.T., Anggota: Dr. Ir. Hj. Anny Hartati, S.U.
Kabupaten Banyumas mempunyai potensi dalam pengembangan agroindustri penyulingan minyak nilam, didukung dengan ketersediaan bahan baku yang berasal dari
(1) Kabupaten Banyumas,
(2) Kabupaten Brebes, dan
(3) Kabupaten Banjarnegara.

Potensi pengembangan tersebut tidak disertai dengan perkembangan jumlah penyuling minyak nilam. Perkembangan jumlah penyuling minyak nilam semakin berkurang dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2008, yaitu 19 penyuling menjadi 10 penyuling. Agroindustri yang berhasil menjaga eksistensi dalam pengusahaan penyulingan minyak nilam menunjukkan kemampuannya menghasilkan laba perusahaan. Produktivitas merupakan ukuran keberhasilan agroindustri dalam pengalokasian sumber daya yang terbatas untuk pencapaian laba, namun diperlukan komparasi produktivitas antar agroindustri yang bertujuan menganalisa aktivitas-aktivitas perusahaan yang perlu tindakan perbaikan produktivitas. Kegiatan tersebut bertujuan meningkatkan kemampuan mendapatkan laba.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
(1) kondisi rasio produktivitas parsial untuk Kwartal I dan II setiap agroindustri kecil penyulingan minyak nilam,
(2) kondisi rasio produktivitas tenaga kerja berdasarkan pada perbandingan output dan input,
(3) kondisi rasio produktivitas modal berdasarkan pada perbandingan output dan input,
(4) kondisi rasio produktivitas produksi berdasarkan pada perbandingan output dan input,
(5) kondisi rasio produktivitas organisasi berdasarkan pada perbandingan output dan input,
(6) kondisi rasio produktivitas penjualan berdasarkan pada perbandingan output dan input,
(7) kondisi rasio produktivitas produk berdasarkan pada perbandingan output dan input dan
(8) komparasi produktivitas antar agroindustri kecil penyulingan minyak nilam.

Penelitian ini merupakan studi kasus yang deskriptif komparatif dan dilaksanakan di tiga penyulingan minyak nilam di Kabupaten Banyumas Provinsi Jawa Tengah. Teknik pengambilan data yang digunakan adalah sampling purposive. Pengukuran produktivitas dan komparasi produktivitas antar agroindustri dilakukan berdasarkan pada metode Habberstad (1984).
Hasil pengukuran produktivitas agroindustri menunjukkan bahwa perkembangan rasio produktivitas parsial ketiga agroindustri untuk Kwartai I dan Kwartal II tahun 2008 mengalami penurunan rasio produktivitas
(1) tenaga kerja,
(2) modal,
(3) produksi,
(4) organisasi,
(5) penjualan, dan
(6) produk.

Penurunan produktivitas tenaga kerja terjadi karena ketiga agroindustri mengalami penurunan laba kotor. Penurunan produktivitas modal disebabkan oleh fluktuasi penjualan bersih pada ketiga agroindustri. Penurunan produktivitas produksi terjadi karena ketiga agroindustri mengeluarkan biaya produksi variabel yang sangat besar. Penurunan produktivitas organisasi terjadi karena penjualan bersih pada ketiga agroindustri mengalami fluktuasi sedangkan biaya eksternal tetap per periode produksinya. Penurunan produktivitas penjualan disebabkan oleh fluktuasi batas kontribusi pada ketiga agroindustri dan biaya tetap yang harus dikeluarkan per bulannya. Penurunan produktivitas produk terjadi karena laba kotor menjadi semakin menurun dan biaya langsung tetap. Komparasi produktivitas antar agroindustri menunjukkan bahwa agroindustri B mempunyai kinerja yang lebih baik dalam produktivitas
(1) tenaga kerja,
(2) modal, dan
(3) organisasi.

Agroindustri C mempunyai kinerja yang lebih baik dalam produktivitas
(1) produksi, (2) penjualan, dan (3) produk.

Tindakan perbaikan produktivitas tenaga kerja yang dapat dilakukan yaitu
(1) pendidikan dan pelatihan tenaga kerja langsung seperti yang diterapkan pada agroindustri B dan
(2) perbaikan sistem kerja.

Tindakan perbaikan produktivitas modal yang dapat dilakukan yaitu
(1) pencarian sumber pinjaman modal jangka panjang selain pedagang perantara minyak nilam,
(2) pemanfaatan modal tetap efisien, dan
(3) penahanan laba untuk modal pertumbuhan produk.

Tindakan perbaikan produktivitas produksi yang seharusnya dilakukan adalah
(1) perencanaan proses produksi, yaitu perencanaan kebutuhan bahan baku; penentuan metode penyulingan; perencanaan kapasitas dan
(2) pengendalian biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead variabel.

Tindakan perbaikan produktivitas organisasi yang dapat dilakukan yaitu
(1) perencanaan kebutuhan biaya administrasi dan umum dalam peningkatan pertambahan nilai dan
(2) pengembangan organisasi dalam peran dan tugas yang lebih spesifik.

Tindakan perbaikan produktivitas penjualan yang seharusnya dilakukan adalah
(1) perencanaan pertambahan biaya penjualan yang menunjang peningkatan laba bersih dan
(2) penjadwalan pengiriman, dan
(3) pengalokasian dana penjualan untuk pencarian pembeli minyak nilam potensial.

Tindakan perbaikan produktivitas produk yang dapat dilakukan yaitu
(1) perencanaan biaya pengawasan kualitas produk,
(2) perbaikan teknis penyulingan dalam pengawasan kualitas minyak nilam,
(3) perbaikan kontrak kerjasama dalam pengadaan bahan baku nilam, dan
(4) perbaikan kontrak kerjasama dalam penjualan minyak nilam.

0 komentar: